Cari Blog Ini

ASALLAMUALAIKUM.WR.WB

TAK ADA YANG KEKAL...
TAK ADA YAG ABADI.....
KECUALLI ALLOH SWT

OJO DUMEH ILING PIANDUM
OJO DI PIANDEL MU SING GEDHE

Senin, 20 September 2010

Kelurahan/Desa Desa
Nama Kelurahan/Desa Jarakan
Kode Wilayah Kelurahan/Desa 35.04.09.2019
Nama Kecamatan Gondang
Kabupaten/Kota Kabupaten
Nama Kabupaten/Kota Tulungagung
Propinsi Jawa Timur

Gondang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, dengan penduduk sekitar 80.000 jiwa menyebar di dua puluh desa dengan ibukota kecamatan berada di desa Gondang Desa-desa di kecamatan ini adalah GGondang, Notorejo, Sidem, Blendis, Sidomulyo, Tiudan, Wonokromo, Jarakan, Mojoarum, Ngrendeng, Bendungan, Sepatan, Tawing, Macanbang, Gondosuli, Kendal, Kiping, Dukuh, Rejosari, Bendo. Tiudan merupakan desa dengan penduduk terbesar yakni sekitar 7500 jiwa. Mata pencaharian penduduk di kecamatan Gondang sangat beragam. Hal ini terlihat dari kegiatan penduduk di tiap desa, seperti di desa Tiudan misalnya kosentrasi penduduk disini adalah industri batu bata dan gerabah, sedangkan industri genteng tanah liat ada di desa Notorejo. Untuk kebutuhan rumah tangga seperti kebutuhan dapur yang terbuat dari anyaman bambu berpusat di desa Sepatan sedang untuk kebutuhan pertanian dan rumah tangga seperti kerajinan pandai besi terletak di desa Kiping dan sekitarnya. Selain itu terdapat pula industri konveksi rumahan seperti bordir dan pakaian anak yang menyebar di beberapa desa di kecamatan gondang.
Kecamatan Gondang
Peta lokasi Kecamatan Gondang
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Tulungagung
Camat -
Luas - km²
Jumlah penduduk -
- Kepadatan - jiwa/km²
Desa/kelurahan Gondang, Notorejo, Sidem, Blendis, Sidomulyo, Tiudan, Wonokromo, Jarakan, Mojoarum, Ngrendeng, Bendungan, Sepatan, Tawing, Macanbang, Gondosuli, Kendal, Kiping, Dukuh, Rejosari, Bendo
1. Desa/Kelurahan

1. Blendis
2. Bendo
3. Bendungan
4. Dukuh
5. Gondang
6. Gondosuli
7. Jarakan
8. Kendal
9. Kiping
10. Macanbang
11. Mojoarum
12. Ngrendeng
13. Notorejo
14. Rejosari
15. Sepatan
16. Sidem
17. Sidomulyo
18. Tawing
19. Tiudan
20. Wonokromo


Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur

Kecamatan


Bandung • Besuki • Boyolangu • Campurdarat • Gondang • Kalidawir • Karangrejo • Kauman • Kedungwaru • Ngantru • Ngunut • Pagerwojo • Pakel • Pucanglaban • Rejotangan • Sendang • Sumbergempol • Tanggung Gunung • Tulungagung

kuda lumping




SEJRAH KUDA LUPING

*;Kuda Lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Konon, tari Kuda Lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.

Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari Kuda Lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari Kuda Lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada jaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.

Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah, seperti Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan daerah-daerah lainnya. Tari ini biasanya ditampilkan pada event-event tertentu, seperti menyambut tamu kehormatan, dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

Dalam pementasanya, tidak diperlukan suatu koreografi khusus, serta perlengkapan peralatan gamelan seperti halnya Karawitan. Gamelan untuk mengiringi tari Kuda Lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari Kendang, Kenong, Gong, dan Slompret, yaitu seruling dengan bunyi melengking. Sajak-sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta.

Selain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional Kuda Lumping ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual, untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan biasanya dilakukan di lapangan terbuka.

Dalam setiap pagelarannya, tari Kuda Lumping ini menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begon Putri.

Pada fragmen Buto Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini. Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya.

Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para datuk, yaitu orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam yang dikenakannya. Para datuk ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih.

Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe.

Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup dari seluruh rangkaian atraksi tari Kuda Lumping.

dapat dari sebelah

Selasa, 07 September 2010

ROMADHON

(pantun) Embun segar dipagi hari, aroma hilang disiang menyapa. Selamat Idul Fitri nan suci, maafin semua salah dan khilaf yaa.

(pantun humor) beli anggur ke Kediri, dasar nakal di curi Upin Ipin. beli kelapa ke Jakarta dasar apes dimakan onta. Selamat idul fitri, minal aidin wal faidzin. maafin segala salah dan khilaf yaa?
sms ucapan selamat idul fitri

click to zoom : kartu ucapan lebaran idul fitri

(simple lucu) Sebelum bulan suci pergi, sebelum operator pada mudik, sebelum SMS pending mulu, sebelum pulsa dah abis, dari hati tulus ngucapin Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf lahir batin.

(simple lucu) Sobat Selamat Hari Raya Idul Fitri ya. Mohon maaf lahir dan batin. Ketik MAAF YA dan kirim ke HP ku, untuk balik memohon maaf padaku.

(puisi simple) Meski wajah tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling berjabat, semoga pesan singkat ini mampu menjadi jembatan dalam hari kemenangan, dengan tulus ikhlas aku ucapkan Minal Aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin

(puisi simple) Jalani hari menabur salah dan khilaf. Meraih fitri menuai maaf nan ikhlas. Semoga tiada tersisa khilaf dan dosa. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum. Selamat Lebaran Idul Fitri.